Andika Dwi Cahyani
10112780
1KA19
ABSTRAKSI
Budaya Lokal
adalah budaya asli dari suatu kelompok masyarakat pada setiap daerah tertentu yang juga menjadi ciri khas
budaya sebuah kelompok masyarakat. Dapat berupa
ciri khas dalam bahasa tiap daerah masing-masing, adat istiadat, dan lain-lain.
Namun dengan adanya perubahan
jaman, sering disebut dengan globalisasi. Masyarakat di negara kita mulai
melupakan aturan budaya-budaya yang dimiliki. Globalisasi merupakan suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di
dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Dengan adanya Globalisasi, kehidupan
manusia menjadi lebih mudah, efektif, dan hemat. Arus modernisasi dan globalisasi
itu mempunyai banyak nilai positif dan negatifnya.
Sehingga mempengaruhi perilaku
dari generasi muda saat ini, dari ada nya globalisasi kita seperti dituntut untuk
mengikuti trend yang membuat kita lebih maju dari jaman dahulu yang serba
tradisional dan memiliki adat istiadat yang kuat. Tapi dengan ada nya perubahan
menjadi global, kebanyakan sudah mulai melupakan budaya yang di miliki. Generasi muda menjadi memiliki
sikap individualisme, matrealisme, dan kurang nya kesadaran akan kehidupan
bebas yang dapat menjerumuskan ke perbuatan melanggar norma-norma.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di
dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Dengan adanya Globalisasi, kehidupan
manusia menjadi lebih mudah, efektif, dan hemat. Arus modernisasi dan globalisasi
itu mempunyai banyak nilai positif dan negatifnya.
Nilai positifnya,
informasi yang didapat menjadi lebih cepat dan akurat daripada masa-masa
sebelumnya yang kebanyakan masih menggunakan cara-cara manual. Selain itu,
semua orang juga merasa senang apabila ikut serta terhadap perkembangan zaman.
Mereka tidak mau dikatakan ketinggalan zaman. Malah orang yang tidak mengikuti
era globalisasi ini seringkali diejek oleh teman sejawatnya.
Sedangkan nilai negatif dari arus modernisasi dan globalisasi juga
tak kalah sedikitnya, fasilitas-fasilitas yang ada di era globalisasi ini
sebagian besar disalah gunakan oleh
para penggunanya. Contoh, internet sekarang ini sering dijadikan arena untuk
mencari situs-situs porno, handphone digunakan untuk menyimpan data-data yang
tidak mendidik moral seseorang, dan lain-lain.
Globalisasi
secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan moral.
Seseorang dapat berperilaku buruk akibat penggunaan teknologi yang tidak pada
tempatnya. Efek dari Globalisasi tersebut dapat kita rasakan dalam kehidupan
sehari-hari. Tindakan dan perilaku masyarakat yang arogan, mengikuti mode atau trend, bergaya hidup mewah atau boros, merupakan contoh nyata dari adanya globalisasi.
Dengan ada nya
globalisasi secara cepat dapat merubah aturan dari budaya lokal yang seharus
nya terus diterapkan didalam diri kita dalam bersikap dan bertindak dalam
menjalani kehidupan jaman sekarang. Agar budaya lokal tidak punah dimakan oleh
waktu, dan tidak dibawa oleh negara lain. Dengan ini, saya ingin membahas lebih
jelas lagi mengenai dampak globalisasi terhadap perilaku generasi muda yang
sudah mulai lupa akan adanya budaya lokal.
1.2 Perumusan
Masalah
Dari latar
belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai
berikut:
1.
Penjelasan
mengenai Budaya Lokal?
2.
Penjelasan
mengenai Generasi Muda?
3.
Dampak
dari globalisasi terhadap perilaku generasi muda?
1.3 Pembatasan
Masalah
Dari
masalah diatas dapat dibatasi yaitu “Pengaruh Budaya Lokal terhadap Perilaku Generasi Muda”
1.4 Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui penjelasan mengenai Budaya
Lokal.
2.
Untuk
mengetahui penjelasan mengenai
Generasi Muda.
3.
Untuk
mengetahui dampak dari globalisasi terhadap perilaku Generasi muda dalam melestarikan
budaya lokal.
1.5 Manfaat
Penulisan
1.
Dapat mengetahui
apa itu budaya lokal lebih jelas.
2.
Mengetahui
mengenai perilaku generasi muda pada saat ini.
3.
Menjadi sebuah acuan agar tetap
melestarikan budaya lokal pada jaman globalisasi saat ini.
Manfaat Umum
1.
Menambah pengetahuan
mengenai Budaya Lokal.
2.
Mengetahui
lebih jauh tentang perilaku
generasi muda pada jaman globalisasi saat ini.
3.
Dapat
dijadikan pengingat meskipun sudah berada di jaman globalisasi tetap
melestarikan budaya lokal agar tidak punah.
1.6 Metodologi
Penulisan
Metode penulisan yang
digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi. Metode tersebut
merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara
lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari website.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Penjelasan tentang Budaya Lokal
Ada banyak pendapat para ahli
yang menjelaskan tentang budaya lokal. Dan masing-masing pendapat memiliki
pendapat yang berbeda-beda. Menurut J.W. Ajawaila, Budaya Lokal
adalah budaya asli dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang juga menjadi
ciri khas budaya sebuah kelompok masyarakat lokal. Sedangkan menurut Irwan Abdullah, definisi kebudayaan
hampir selalu terikat pada batas-batas fisik dan geografis yang jelas. Misalnya, budaya Jawa yang merujuk pada suatu tradisi
yang berkembang
di Pulau Jawa. Oleh karena itu, batas geografis telah dijadikan landasan untuk
merumuskan definisi suatu kebudayaan lokal.
Namun, dalam proses perubahan sosial budaya telah muncul
kecenderungan mencairnya batas-batas fisik suatu kebudayaan. Hal itu
dipengaruhi oleh faktor percepatan migrasi dan penyebaran media komunikasi
secara global sehingga tidak ada budaya lokal suatu
kelompok masyarakat yang masih sedemikian asli.
Menurut Hildred Geertz dalam bukunya Aneka Budaya dan
Komunitas di Indonesia, di Indonesia saat ini terdapat lebih 300 dari suku
bangsa yang berbicara dalam 250 bahasa yang berbeda dan memiliki karakteristik
budaya lokal yang berbeda pula.
Budaya lokal
di Indonesia tercermin dari keragaman budaya dan adat istiadat dalam
masyarakat. Suku bangsa di Indonesia, seperti suku Jawa, Sunda, Batak, Minang,
Timor, Bali, Sasak, Papua, dan Maluku memiliki adat istiadat dan bahasa yang
berbeda-beda. Setiap suku bangsa tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan
alam lingkungannya. Keadaan geografis yang terisolir menyebabkan penduduk
setiap pulau mengembangkan pola hidup dan adat istiadat yang berbeda-beda.
2.2 Penjelasan tentang Generasi Muda
Generasi Muda adalah terjemahan dari young generation
lawan dari old age. Youth
mengandung arti populasi remaja atau anak muda atau pemuda yang sedang membentuk dirinya. Melihat kata
"Generasi muda" yang terdiri dari dua kata yang majemuk, kata yang
kedua adalah sifat atau keadaan kelompok individu itu masih berusia muda dalam
kelompok usia muda yang diwarisi cita-cita dan dibebani hak dan kewajiban,
sejak dini telah diwarnai oleh kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan kegiatan
politik. Maka dalam keadaan seperti ini generasi muda dari suatu bangsa
merupakan "Young Citizen". Pengertian
generasi muda erat hubungannya dengan arti generasi muda sebagai generasi
penerus.
Namun pada
dasarnya ada kesamaan mengenai pengertian generasi muda tersebut, yaitu
beralihnya seseorang dari masa kanak-kanak menuju masa remaja atau muda dengan
disertai perkembangan fisik dan non fisik (jasmani, emosi, pola pikirannya dan
sebagainya ). Jadi generasi muda itu adalah sebagai generasi peralihan. Dan
dalam pandangan orang tua belum dewasa generasi muda merupakan generasi penerus
bangsa yang harus dipersiapkan dalam mencapai cita-cita bangsa, bila generasi
muda telah dipercaya dan mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi dalam
memperjuangkan amanah itu maka suatu bangsa tidak akan sia-sia dalam mendidik
generasi tersebut, maka dari itu nilai yang dibangun dalam membentuk generasi
muda ini adalah untuk menyiapkan penerus bangsa untuk melanjutkan perjuangan
para pahlawan, baik yang gugur membela bangsa dan yang gugur dalam
membangun bansa ini, namun apabila yang menjadi cita-cita bangsa ini gagal,
maka akan hancurlah harapan dari bangsa yang tercinta ini.
2.3 Dampak dari Globalisasi pada Perilaku Generasi Muda
- Dampak positif globalisasi, antara lain sebagai berikut:
- Dengan adanya faktor globalisasi bidang teknologi, komunikasi, informasi dan transportasi mengalami kemajuan sehingga mempermudah kehidupan manusia.
- Kemajuan teknologi dapat
memberikan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif,
dan efisien sehingga produksi
dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
- Kemajuan teknologi juga
bermanfaat bagi sumber daya alam sehingga dapat lebih efisien dan saling berkesinambungan.
- Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu sejajar dengan bangsa lain.
- Dampak negative globalisasi, antara lain sebagai berikut:
- Dengan adanya faktor
globalisasi membuat manusia memiliki sikap individualisme yang dimana
lebih senang mementingkan diri sendiri, sehingga
kegiatan gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat mulai
ditinggalkan.
- Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap
mementingkan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi karena
hubungan sosial dijalin berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan social
atau jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial antara
golongan kaya dan miskin semakin lebar.
- Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan
kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.
- Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros
karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan
kekayaannya.
- Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui media massa seperti tayangan-tayangan film yang mengandung unsur pornografi yang disiarkan televisi asing yang dapat ditangkap melalui antena parabola atau situs-situs pornografi di internet.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa globalisasi dapat
mempengaruhi kehidupan setiap manusia. Ada dampak positif dan ada dampak
negatifnya. Oleh karena itu kita harus bisa mengambil dari manfaat yang positif
dan tidak mencoba untuk mendekati dampak negatif dari globalisasi. Globalisasi
secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan moral.
Efek dari Globalisasi tersebut dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Seharusnya, dengan adanya globalisasi mampu menjadikan hidup
manusia lebih mudah, cepat, efisien, dan hemat. Namun, penggunaan teknologi
yang tidak diimbangi dengan Sumber Daya Manusia yang berkualitas justru akan
menimbulkan masalah. Oleh karena itu, masayarakat harus dididik dan dilatih dalam menghadapi arus globalisasi
yang memang tidak dapat dihindari. Kesiapan mental dan moral manusia merupakan
modal yang sangat penting. Agar tidak ada kasus
penyalahgunaan teknologi.
3.2 Saran
Menurut saya, untuk
mencegah agar Globalisasi tidak berdampak buruk bagi manusia, perlu adanya
aturan-aturan norma yang dapat dijadikan pedoman dalam diri kita sendiri. Salah satunya adalah norma agama yang mengajarkan
para pemeluknya untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhi maksiat. Disamping
itu, norma kesusilaan dan kesopanan juga diperlukan untuk memberikan batasan perilaku masyarakat sehingga dapat dikendalikan.
DAFTAR
PUSTAKA