Rabu, 13 Maret 2013

Makalah IBD "Keragaman Budaya Daerah Bali"

 

Andika Dwi Cahyani
1KA19
Sistem Informasi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas softskill Ilmu Sosial Dasar dengan judul ”Keragaman Budaya Daerah Bali Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas softskill pada tingkat 1 semester ATA 2013.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan karya tulis ini, yaitu :
1.      Allah S.W.T  yang telah melindungi dan menemani penulis setiap saat.
2.    Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan perhatian dan motivasi serta doa setiap saat.
3.  Ibu Komsi Koranti, selaku dosen Ilmu Budaya Dasar. Yang telah menjelaskan tata cara pembuatan makalah ini.
4.      Teman-teman 1KA19 yang selalu mengingatkan tugas.
5.      Dani Dwi Darmawan, yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
6.   Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah makalah ini , harapan penulis sangat sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.
Depok, 13 MARET 2013

         Penulis,
Andika Dwi Cahyani

 
ABSTRAKSI

Keragaman Budaya merupakan sebuah adat istiadat yang dimiliki masing-masing daerah tertentu khusus nya di Indonesia, yang mana budaya nya selalu berkembang atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar untuk diubah dan tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Keragaman Budaya yang dimaksud adalah setiap daerah memiliki variasi tersendiri, mulai dari letak daerah yang ditempati, agama yang dianut, cara betingkah laku di daerah yang ditempati, kesenian yang dimiliki tiap daerah.
Keragaman Budaya Daerah Bali, tentu nya sangat lah banyak yang kita ketahui. Karena bali terkenal dengan keindahan pantai dan memiliki tempat tempat yang indah lainnya. Selain itu bali merupakan daerah dimana penduduk nya sangat banyak, dengan adat yang cukup kental. Agama yang dianut merupakan agama hindu dan selalu merayakan nyepi tiap tahun nya. Kesenian yang dimiliki daerah bali pun memiliki sebuah ke khasan tersendiri, tidak dimiliki oleh daerah lainnya maupun Negara lain.
Oleh karena itu dengan perkembangan zaman, kita harus tetap melindungi dan selalu mengenalkan kepada anak anak usia dini agar keragaman budaya kedepannya yang dimiliki tiap daerah agar tidak akan hilang dan tetap dilestarikan.

DAFTAR ISI

-          KATA PENGANTAR
-          ABSTRAKSI
-          DAFTAR ISI
-          BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Pembatasan Masalah
1.4  Tujuan Penulisan
1.5  Manfaat Penulisan
1.6  Metodologi Penulisan
- BAB II LANDASAN TEORITIS
            2.1 Penjelasan tentang Kebudayaan Bali
            2.2 Keragaman Budaya yang dimiliki oleh Bali        
- BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan
            3.2 Saran
- DAFTAR PUSTAKA

 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Keragaman Budaya merupakan sebuah adat istiadat yang dimiliki masing-masing daerah tertentu khusus nya di Indonesia, yang mana budaya nya selalu berkembang atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar untuk diubah dan tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Disini saya ingin menjelaskan tentang keragaman budaya yang dimiliki oleh daerah Bali.
Keragaman yang dimiliki oleh daerah bali sangat lah kaya dan banyak sekali, mulai dari budaya adat yang dimiliki tiap penduduk di bali, agama yang dianut, kesenian yang dimiliki, makanan khas yang dimiliki daerah dali, rumah adat bali, baju adat bali, serta tempat-tempat untuk beribadah di daerah bali. Oleh karena itu, saya akan menjelaskan lebih jelas mengenai budaya daerah Bali.

1.2  Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai berikut:
1.      Penjelasan mengenai Kebudayaan Bali?
2.      Apa saja Keragaman Budaya yang dimiliki oleh daerah Bali?
                                                              
1.3  Pembatasan Masalah

Dari masalah diatas dapat dibatasi yaitu “Keragaman Budaya Daerah Bali”

1.4  Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui penjelasan mengenai Budaya Bali.
2.      Untuk mengetahui macam-macam keragaman budaya yang dimiliki oleh daerah Bali.

1.5  Manfaat Penulisan

Manfaat Penulis
1.      Dapat mengetahui Budaya Bali lebih jelas.
2.      Lebih paham apa saja Keragaman Budaya Bali.
3.      Menumbuhkan rasa bangga atas budaya yang dimiliki oleh daerah Bali.
 Manfaat Umum
1.      Menambah pengetahuan mengenai Budaya Bali.
2.      Mengetahui lebih jauh tentang Keragaman Budaya daerah Bali.

1.6  Metodologi Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi. Metode tersebut merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari website.

BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1  Penjelasan tentang Kebudayaan Bali

Bali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsi bali adalah Denpasar. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya. Bali juga dikenal sebagai Pulau Dewata.
Seiring dengan peralihan jaman pra sejarah ke jaman sejarah, pengaruh Hindu dari India yang masuk ke Indonesia diperkirakan memberi dorongan kuat pada lompatan budaya di Bali. Masa peralihan ini, yang lazim disebut sebagai masa Bali Kuno antara abad 8 hingga abad 13, dengan amat jelas mengalami perubahan lagi akibat pengaruh Majapahit yang berniat menyatukan Nusantara lewat Sumpah Palapa Gajah Mada di awal abad 13. Tatanan pemerintahan dan struktur masyarakat mengalami penyesuaian mengikuti pola pemerintahan Majapahit. Benturan budaya lokal Bali Kuno dan budaya Hindu Jawa dari Majapahit dalam bentuk penolakan penduduk Bali menimbulkan berbagai perlawanan di berbagai daerah di Bali. Secara perlahan dan pasti, dengan upaya penyesuaian dan percampuran kedua belah pihak, Bali berhasil menemukan pola budaya yang sesuai dengan pola pikir masyarakat dan keadaan alam Bali.


2.2  Keragaman Budaya yang dimiliki oleh Bali


·        Rumah Adat Bali

Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan, dan parahyangan. Untuk itu, pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut ‘’Tri Hita Karana’’. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
         Pada umumnya,bangunan/arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol ritual yang dibuat berupa patung.


  • Sistem Kepercayaan mayarakat Bali 
Masyarakat Bali kebanyakan beragama Hindu, dan percaya adanya satu Tuhan dalam bentuk Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindungi dan memelihara), dan Siwa (yang merusak). Selain itu juga percaya dengan para dewa yang memiliki kedudukan yang lebih rendah dari Trimurti yaitu dewa Wahyu (dewa angin), dewa Indra (dewa perang). Agama Hindu juga mempercayai Roh abadi. Dan mempercayai semua ajaran-ajaran yang berada dikitab wedha.
Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini merupakan bangunan-bangunan suci yang sifat nya berbeda-beda setiap tempat persembahyangan. Karena banyak sekali hampir beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai upacara adat yang sesuai dengan perayaan leluhur mereka sesuai sistem tanggalan nya sendiri-sendiri.  


·        Hukum adat Bali

Sebagian besar masyarakat bali adalah menganut Agama Hindu dan dalam kesehariannya diatur berdasarkan hukum adat Bali. Hukum adat Bali adalah hukum yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat hukum adat Bali yang berlandaskan pada ajaran agama (Agama Hindu) dan tumbuh berkembang mengikuti kebiasaan serta rasa kepatutan dalam masyarakat hukum adat Bali itu sendiri. Oleh karenanya dalam masyarakat hukum adat Bali, antara adat dan agama tidak dapat dipisahkan.

  •  Tradisi Upacara Adat potong gigi di Bali 
Tak dapat dipisahkannya antara adat dan agama di dalam masyarakat hukum adat Bali, disebabkan karena adat itu sendiri bersumber dari ajaran agama. Dalam ajaran agama Hindu sebagaimana yang dianut oleh masyarakat hukum adat Bali, pelaksanaan agama dapat dijalankan melalui etika, susila, dan upacara. Ketiga hal inilah digunakan sebagai norma yang mengatur kehidupan bersama di dalam masyarakat. Etika, susila, dan upacara yang dicerminkan dalam kehidupannya sehari-hari mencerminkan rasa kepatutan dan keseimbangan (harmoni) dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karenanya azas hukum yang melingkupi hukum adat Bali adalah kepatutan dan keseimbangan. Sebagai misal, setiap perempuan pada prinsipnya boleh hamil, namun perempuan yang patut hamil hanyalah perempuan yang memiliki suami. Demikian pula selanjutnya dengan perbuatan-perbuatan yang lainnya.
Walaupun tadi dikatakan bahwa antara adat dan agama tidak dapat dipisahkan, namun antara adat dan agama msih dapat dibedakan. Agama (dalam hal ini agama Hindu yang dianut oleh masyarakat hukum adat Bali) adalah berasal dari ketentuan-ketentuan ajaran dari para maharesi dan kitab suci yang diturunkannya. Sedangkan adat adalah berasal dari kebiasaan dalam masyarakat yang dapat mengikuti situasi, kondisi, dan tempat pada saat itu.
Upacara adat potong gigi atau biasa nya orang bali menyebutnya dengan sebutan metatah merupakan salah satu upacara keaagamaan yang wajib dilakukan oleh masyarakat Hindu di Bali baik laki-laki maupun perempuan, karena dipercayai oleh masyarakat bali saat meninggal dunia akan bertemu dengan leluhur nya di surga.
Adapun makna dari upacara adat potong gigi ini adalah menandakan bahwa orang tersebut sudah akhir balig atau memasuki usia dewasa, merupakan wujud berbakti kepada orang tua, seseorang yang telah disucikan akan lebih mudah menghubungkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi, para dewata, dan leluhur di alam surga. Dalam makna estetika potong gigi dapat menambah kecantikan agar susunan gigi lebih rapih.




  •   Upacara Ngaben
Upacara Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang dilaksanakan oleh umat beragama Hindu di Bali. Upacara Ngaben diadakan jika ada orang yang meninggal dan biasanya diselenggarakan oleh anggota keluarga yang meninggal. Makna dari upacara Ngaben adalah untuk mengembalikan roh leluhur (roh orang yang sudah meninggal tersebut) ke tempat asalnya.



·                    Hari Raya Nyepi

Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.
              Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.


·                    Kesenian Musik Khas Bali

Musik trasional Bali memang mempunyai ciri khas tersendiri dalam cara memainkannya. Irama musik bali mengingatkan kita pada suatu semangat keceriaan, karena irama yang dimainkan mengadung kecepatan yang saling berkesinambungan. Komponen-komponen musik saling menyatu melahirkan suara gemuruh hingga yang mendengarkan tanpa terasa badan terasa seolah-olah mau bergerak. Kekuatan Musik bali ada pada kecepatan pukulan gamalan yang bersaut-sautan dalam tempo cepat. Ada beberapa jenis musik yang mempunyai keunikan tersendiri dalam memainkannya diantaranya, Gemelan Jegog, Gamelan Gong Gede, Gamelan Gambang, Gamelan Selunding. Selain musik gamelan dengan menonjolan instrumentalnya, juga terkadang disatukan dengan  irama suara manusia yang saling bersaut-sautan seperti tari kecak, dimana tarian ini konon menirukan gaya seekor kera. Selain itu juga ada musik angklung gaya khas Bali yang dimainkan dalam rangka penyelengaraan upacara pembakaran mayat yaitu Ngaben, serta musik Bebonangan yang dimainkan pada saat penyelenggaraan upacara tertentu oleh masyarakat Bali. Dalam mendesain penyajian gamelan gaya Bali mengisyarat kan penampilan tersendiri sehingga menarik perhatian orang.


          

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan keragaman budaya yang dimiliki oleh daerah Bali sangat lah banyak. Seperti cara beretika yang baik sesuai agama dan hokum adat bali yang berlaku, kemudian rumah adat bali yang memiliki arti pada tiap tiap bentuk dan ukiran, kesenian di daerah bali juga sangat lah banyak. Tradisi Upacara-upacara Adat Bali yang beragam juga membuat keragaman akan budaya Bali semakin lengkap. Sehingga banyak sekali yang harus kita ketahui lebih jauh lagi mengenai budaya-budaya yang ada di Indonesia ini terutama Bali yang sebenarnya memiliki budaya yang sangat kental dan beragam.

3.2  Saran

         Menurut saya, karena beragam nya budaya di Indonesia ini, terutama untuk daerah Bali. Sebaiknya kita sebagai generasi penerus terus melestarikan budaya yang ada saat ini dan seterus nya agar tidak hilang begitu saja dan tidak ditiru oleh Negara lain. Karena budaya kita sangat lah kaya akan kreasi dan keindahan yang memiliki arti tersendiri. Kita harus bangga menjadi Warga Indonesia.  


DAFTAR PUSTAKA