1KA19
Sistem Informasi 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas
softskill Ilmu Sosial Dasar dengan judul ”Kualitas Lulusan Pendidikan Kesetaraan (Sekolah
paket) untuk Meningkatkan Sumber Daya Manusia” Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas softskill
pada tingkat 1.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah
ini, maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan penulisan
di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu proses pembuatan karya tulis ini, yaitu :
1.
Allah
S.W.T yang telah melindungi dan menemani
penulis setiap saat.
2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan perhatian
dan motivasi serta doa setiap
saat.
3. Ibu Ira Windarti, selaku dosen Ilmu Sosial Dasar. Yang
telah menjelaskan tata cara
pembuatan makalah ini.
4. Teman-teman 1KA19 yang selalu mengingatkan tugas.
5. Dani Dwi Darmawan, yang selalu memberikan semangat kepada
penulis.
6. Semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah makalah ini, harapan penulis sangat
sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak
informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.
Depok, 14
November 2012
Penulis,
Andika Dwi Cahyani
ABSTRAKSI
Pendidikan
Kesetaraan atau sering disebut dengan Sekolah Kejar Paket merupakan suatu
program yang diadakan oleh Pemerintah untuk meningkatkan bidang pendidikan di
indonesia. Pada saat ini, Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program Paket A
untuk tingkat SD, B untuk tingkat SMP dan C untuk tingkat SMA sangat strategis
dalam rangka pemberian bekal pengetahuan. Penyelenggaraan program ini terutama
ditujukan bagi masyarakat putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, masyarakat
yang bertempat tinggal di daerah-daerah khusus, seperti daerah perbatasan,
daerah bencana, dan daerah yang terisolir yang belum memiliki fasilitas
pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di luar negeri dan Calon TKI. Memahami
nilai dan manfaat program pendidikan kesetaraan bagi peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat.
DAFTAR ISI
-
KATA PENGANTAR
-
ABSTRAKSI
-
DAFTAR ISI
-
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan
1.5 Manfaat Penulisan
1.6 Metodologi Penulisan
- BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Penjelasan dari Pendidikan
Kesetaraan (Sekolah Paket)
2.2 Tujuan dari adanya Pendidikan
Kesetaraan (Sekolah Paket)
2.3 Kualitas Lulusan Pendidikan
Kesetaraan (Sekolah Paket) bagi Sumber Daya Manusia
- BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
- DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada saat ini, beragam persoalan selalu hadir
dalam proses penyempurnaan pembangunan di bidang pendidikan Indonesia. Baik di
bidang pendidikan formal, non formal maupun informal. Semua bidang memiliki
kendala sendiri-sendiri. Pada jalur non formal (program pendidikan kesetaraan
khususnya kejar paket A,B dan C) misalnya, hingga kini masih banyak hambatan
sosial masyarakat.
Hal ini disebabkan karena orang yang seharusnya
mengikuti program pendidikan ini mayoritas berusia di atas 44 tahun, sehingga rata-rata mereka beranggapan, tak ada gunanya
melanjutkan ke kesetaraan. Penyebab lainnya karena adanya perasaaan malu di
kalangan warga belajar sendiri karena program paket A ini untuk kesetaraan
sekolah dasar.
Meski menyadari adanya hambatan, namun pemerintah tatap menjalankan program ini. Karena hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dari pemerintah untuk memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada setiap warga negaranya untuk mengakses pendidikan.
Karena begitu banyak persoalan-persoalan yang ada pada pendidikan non formal khususnya pada program kesetaraan kejar paket A, B dan C maka dalam makalah ini akan membahas tentang program kesetaraan kejar paket A, B dan C
Meski menyadari adanya hambatan, namun pemerintah tatap menjalankan program ini. Karena hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dari pemerintah untuk memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada setiap warga negaranya untuk mengakses pendidikan.
Karena begitu banyak persoalan-persoalan yang ada pada pendidikan non formal khususnya pada program kesetaraan kejar paket A, B dan C maka dalam makalah ini akan membahas tentang program kesetaraan kejar paket A, B dan C
1.2 Perumusan
Masalah
Dari latar
belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai
berikut:
1.
Penjelasan
dari Pendidikan Kesetaraan (Sekolah Paket)?
2.
Tujuan ada
nya Pendidikan Kesetaraan (Sekolah Paket)?
3.
Kualitas
dari Lulusan Pendidikan Kesetaraan (Sekolah Paket) bagi Sumber Daya Manusia.
1.3 Pembatasan
Masalah
Dari
masalah diatas dapat dibatasi yaitu “Kualitas Lulusan Pendidikan Kesetaraan
(Sekolah Paket) untuk Meningkatkan Sumber Daya Manusia”
1.4 Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
mengetahui tentang Pendidikan Kesetaraan(sekolah paket).
2.
Untuk
mengetahui tujuan dari Pendidikan Kesetaraan(sekolah paket).
3. Untuk
mengetahui kualitas dari Lulusan Pendidikan Kesetaraan(sekolah paket) dalam
peningkatan Sumber Daya Manusia.
1.5 Manfaat
Penulisan
Manfaat
Penulis
1.
Dapat
mengetahui penjelasan dari Pendidikan Kesetaraan(sekolah paket).
2. Dapat tahu
tentang Lulusan Pendidikan kesetaraan seperti apa dalam meningkatkan Sumber
Daya Manusia
Manfaat Umum
1.
Menambah
pengetahuan tentang Lulusan Pendidikan Kesetaraan(sekolah paket).
2.
Mengetahui
kualitas dari Lulusan Pendidikan Kesetaraan(sekolah paket).
1.6 Metodologi
Penulisan
Metode penulisan yang
digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi. Metode tersebut
merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara
lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari website.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Penjelasan dari Pendidikan Kesetaraan
(Sekolah Paket)
2.2
Pendidikan
kesetaraan ini merupakan kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam pendidikan luar
sekolah sebagai suatu sub sistem pendidikan non formal. Yang dimaksud
pendidikan non formal adalah “pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan
tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat”.
Dengan artian Pendidikan non
formal sama seperti pendidikan formal.
Pendidikan Kesetaraan adalah salah satu satuan
pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang meliputi kelompok belajar
(kejar) Program Paket A setara SD/MI, Program Paket B setara SMP/MTs, dan
Program Paket C setara SMA/MA yang dapat diselenggarakan melalui Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB), Pusat kegiatan belajar Masyarakat (PKBM), atau satuan
sejenis lainnya.
Dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional menyebutkan bahwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan
formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan mengganti. Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka salah
satu upaya yang ditempuh untuk memperluas akses pendidikan guna mendukung
pendidikan sepanjang hayat adalah melalui pendidikan kesetaraan. Pendidikan
kesetaraan merupakan program pendidikan non formal yang menyelenggarakan
pendidikan umum yang mencakup Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP) dan
Paket C (setara SMU).
Peran pendidikan Kesetaraan yang meliputi program
Paket A, B dan C sangat strategis dalam rangka pemberian bekal pengetahuan.
Penyelenggaraan program ini terutama ditujukan bagi masyarakat putus sekolah
karena keterbatasan ekonomi, masyarakat yang bertempat tinggal di daerah-daerah
khusus, seperti daerah perbatasan, daerah bencana, dan daerah yang terisolir
yang belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai bahkan juga bagi TKI di
luar negeri dan
Calon TKI.
Memahami nilai dan manfaat program pendidikan
kesetaraan bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat menjadi salah satu
faktor utama yang mendorong masyarakat untuk berpartisipasi pada program yang
diselenggarakan dengan antusias.
Untuk skala nasional, penyelenggaraan program
pendidikan kesetaraan dimaksudkan sebagai upaya untuk mendukung dan
mensukseskan program pendidikan wajib belajar 9 tahun yang merupakan penjabaran
dari rencana strategis Departemen Pendidikan nasional yang meliputi perluasan
akses, pemerataan, dan peningkatan mutu pendidikan.
Peserta Didik
PAKET A:
- Belum menempuh pendidikan di SD, dengan prioritas kelompok usia 15-44 tahun.
- Putus sekolah dasar,
- Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri,
- Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum, dan keyakinan)
PAKET B:
- Lulus Paket A/ SD/MI, belum menempuh pendidikan di SMP/MTs dengan prioritas kelompok usia 15-44 tahun.
- Putus SMP/MTs.
- Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri.
- Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum, dan keyakinan)
PAKET C:
- Lulus Paket B/SMP/MTs,
- Putus SMA/M.A, SMK/MAK,
- Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri,
- Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum, dan keyakinan)
2.2 Tujuan
dari Adanya Pendidikan Kesetaraan (Sekolah Paket)
- Memperluas akses Pendidikan Dasar 9 tahun melalui jalur Pendidikan Non formal Progam Paket A dan Paket B.
- Memperluas akses Pendidikan Menengah melalui jalur Pendidikan Non formal Progam Paket C.
- Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing Pendidikan Kesetaraan program Paket A, B dan C.
- Menguatkan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik terhadap penyelenggaraan dan lulusan Pendidikan Kesetaraan.
- Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap warga belajar sehingga dpat memiliki pengetahuan , keterampilan.
2.3 Kualitas
Lulusan Pendidikan Kesetaraan (Sekolah Paket) bagi Sumber Daya Manusia
Lulusan
Pendidikan Kesetaraan kebanyakan digunakan sebagai salah satu cara untuk
orang-orang yang ingin langsung bekerja. Seperti lulusan program pendidikan
paket B digunakan untuk menlanjutkan kejenjang Sekolah Menengah ataupun
langsung bekerja, begitu pula dengan Lulusan program pendidikan paket C biasa
nya langsung digunakan untuk melamar sebuah pekerjaan. Namun kualitas lulusan
pendidikan kesetaraan tidak sebaik dengan lulusan pendidikan biasanya.
Berikut
kualitas dari lulusan pendidikan Kesetaraan (sekolah paket), diantara nya:
- Pembelajaran keterampilan yang diberikan secara umum tidak sejalan dengan tuntutan pasar dan tidak berbasis kompetensi. Pembelajaran keterampilan yang diberikan sering dilaporkan terlalu singkat dan tidak menggambarkan tuntutan keterampilan yang diperlukan. Pembelajaran keterampilan juga sering tidak berbasiskan kompetensi. Akibatnya, para calon pemberi kerja tidak bisa menentukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian sang lulusan berdasarkan ijazah yang telah didapat.
- Tidak ada pelatihan keterampilan wirausaha yang diberikan. Banyak lulusan Pendidikan Kesetaraan sedang mempertimbangkan untuk membuka suatu usaha akan tetapi, pelatihan keterampilan teknis yang ada, tidak sesuai dengan pelatihan keterampilan wirausaha.
- Ijazah kelulusan yang diberikan tidak sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
Jadi, dari pembahasan yang sudah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan
bahwa kualitas dari lulusan pendidikan kesetaraan (sekolah paket) untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia Masih kurang baik, masih banyak yang harus di
perbaiki oleh Dinas Pendidikan mengenai program pendidikan kesetaraan tersebut.
2.4 Saran
Menurut saya, dengan adanya program
pendidikan kesetaraan ini, dapat menambah peluang lapangan kerja yang baru
dengan berbagai keahlian yang sudah di dapatkan selama pembelajaran. Lebih
ditingkatkan lagi kualitas dari tiap sumber daya manusia nya agar memperbaiki
kekurangan yang sudah-sudah.
DAFTAR PUSTAKA
apakah boleh saya men download makalah ini sebagai acuan saya?
BalasHapus