Rabu, 14 November 2012

Makalah ISD ”Strategi Mengajar untuk Memotivasi Anak dalam Menempuh Pendidikan”

 

Andika Dwi Cahyani (10112780)
1KA19
Sistem Informasi 2012


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis diberi kemudahan untuk mengerjakan tugas softskill Ilmu Sosial Dasar dengan judul ”Strategi Mengajar untuk Memotivasi Anak dalam Menempuh Pendidikan” Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas softskill pada tingkat 1.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan karya tulis ini, yaitu :
1.      Allah S.W.T  yang telah melindungi dan menemani penulis setiap saat.
2.      Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan perhatian dan motivasi serta doa setiap saat.
3.      Ibu Ira Windarti, selaku dosen Ilmu Sosial Dasar. Yang telah menjelaskan tata cara pembuatan makalah ini.
4.      Teman-teman 1KA19 yang selalu mengingatkan tugas.
5.      Dani Dwi Darmawan, yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
6.       Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah makalah ini , harapan penulis sangat sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.
                                                                                      
                                                                                       Depok,  14 November 2012

                                                                                                            Penulis,
                                                                                                  Andika Dwi Cahyani


ABSTRAKSI

Pada zaman sekarang, banyak guru merasa heran mengapa pada semester pertama para siswa begitu bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar, akan tetapi menjadi tidak bersemangat pada bulan ke 2-3 pada semester 2. Karena kebanyakan dari guru selama semester 1 dan awal semester 2 selalu memberikan pelajaran dengan metode dan media yang tidak pernah beranjak dari ceramah dan penggunaan OHP/Infokus. Penyajian tranparansi dan slide powerpoint yang berisi tulisan-tulisan berbagai copian rangkuman teks siswa. Mungkin hal tersebut yang menjadikan siswa suka mengantuk dan mulai kurang perhatian saat berlangsungnya pembelajaran. Titik permasalahannya adalah melemahnya motivasi belajar siswa dan perhatian belajar di kelas.
Kejadian seperti ini wajar saja, karena saat ini tayangan TV, bioskop, CD Player dan tempat rekreasi/hiburan menyajikan acara dan tema-tema yang menarik. Sementara guru menyajikan materi tidak menarik sedikitpun, ceramah mendominasi penyajian pembelajarannya. Padahal sebagian besar siswanya memiliki tipe belajar visual.
Strategi untuk meningkatkan kembali motivasi dalam menempuh pendidkan adalah seperti  Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik, Mengajar dengan menggunakan pembelajaran yang komunikatif dan kreatif, Memberikan reward atau hadiah, Memberikan nilai secara objektif,  Memunculkan saingan atau kompetensi, Memberikan pujian, Memberikan hukuman, Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar,  Membentuk kebiasaan belajar yang baik, Menggunakan metode yang bervariasi,  Menggunakan media yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, Pengelolaan kelas.


DAFTAR ISI

-          KATA PENGANTAR
-          ABSTRAKSI
-          DAFTAR ISI
-          BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Pembatasan Masalah
1.4  Tujuan Penulisan
1.5  Manfaat Penulisan
1.6  Metodologi Penulisan
- BAB II LANDASAN TEORITIS
            2.1  Strategi mengajar untuk memotivasi anak dalam menempuh dunia pendidikan.
            2.2  Prinsip mengajar pada anak untuk menambah motivasi dalam bidang
                    pendidikan.
            2.3 Unsur-unsur yang menbangun motivasi anak dalam dunia pendidikan.
- BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan
            3.2 Saran
- DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

            Pada zaman sekarang, banyak guru merasa heran mengapa pada semester pertama para siswa begitu bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar, akan tetapi menjadi tidak bersemangat pada bulan ke 2-3 pada semester 2. Karena kebanyakan dari guru selama semester 1 dan awal semester 2 selalu memberikan pelajaran dengan metode dan media yang tidak pernah beranjak dari ceramah dan penggunaan OHP/Infokus. Penyajian tranparansi dan slide powerpoint yang berisi tulisan-tulisan berbagai copian rangkuman teks siswa. Mungkin hal tersebut yang menjadikan siswa suka mengantuk dan mulai kurang perhatian saat berlangsungnya pembelajaran.
Keluhan sejenis mungkin saja dialami oleh semua guru mata pelajaran, hanya waktu dan bentuk permasalahan yang berbeda. Namun titik permasalahannya adalah melemahnya motivasi belajar siswa dan perhatian belajar di kelas.
Kejadian seperti ini wajar saja, karena saat ini tayangan TV, bioskop, CD Player dan tempat rekreasi/hiburan menyajikan acara dan tema-tema yang menarik. Sementara guru menyajikan materi tidak menarik sedikitpun, ceramah mendominasi penyajian pembelajarannya. Padahal sebagian besar siswanya memiliki tipe belajar visual. Pada makalah ini akan dijelaskan tentang strategi mengajar yang dapat memberikan motivasi pada anak.
 
1.2    Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dibuat, dapat dirumuskan dengan pertanyaan, sebagai berikut:
1.      Strategi mengajar apa yang harus dilakukan untuk memotivasi anak dalam menempuh pendidikan?
2.      Prinsip mengajar yang seperti apa untuk meningkatkan motivasi anak?
3.      Apa saja yang dapat memberikan motivasi pada anak dalam menempuh pendidikan?
1.3     Pembatasan Masalah  
    Dari masalah diatas dapat dibatasi yaitu “Strategi Mengajar untuk Memotivasi Anak dalam Menempuh Pendidikan

1.4    Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui prinsip mengajar pada anak.
2. Untuk mengetahui strategi yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah yang sering
    terjadi pada anak-anak dalam menempuh pendidikan.
3.      Untuk mengetahui unsur unsur yang memberikan motivasi pada anak dalam dunia pendidikan.

1.5       Manfaat Penulisan
Manfaat Penulis
1.      Lebih memahami cara yang strategis dalam mengajar pada anak dalam dunia pendidikan.
2.      Mengetahui prinsip-prinsip mengajar pada anak dalam menempuh pendidikannya.
3.      Mengetahui apa saja unsur unsur yang memberikan motivasi anak dalam dunia pendidikan.

Manfaat Umum
1.      Menambah wawasan tentang pembelajaran anak dalam menempuh dunia pendidikan.
2.      Dapat lebih jauh mengetahui cara-cara yang starategi dalam mengajar sehingga dapat memotivasi anak dalam menempuh dunia pendidikan.

1.6      Metodologi Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi. Metode tersebut merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari website
 

 
BAB II
                                    LANDASAN TEORITIS

         
2.1  Strategi mengajar untuk memotivasi anak dalam menempuh dunia
       pendidikan.
          Motivasi adalah motif atau dorongan yang dimiliki oleh seseorang  dalam melakukan tindakan. Hal ini menegaskan bahwa motivasi adalah satu faktor penting untuk keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu tindakan, termasuk dalam belajar di sekolah. Motivasi ini mtlak di miliki oleh seorang siswa demi keberhasilannya dalam belajar. Motivasi ada dua macam yaitu moivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri. Para ahli sudah menjelaskan bagaimana cara meningkatkan motivasi, khususnya motivasi siswa dalam belajar, karena saat ini banyak sekali siswa-siswa di sekolah yang kurang memiliki motivasi dalam belejar, mereka lebih suka pada hala-hal lain yang sifatnya malah dapat mengganggu belajar, mereka. Berikut adalah beberapa upaya yang bisa di lakukan oleh guru dalam memberikan motivasi belajar pada siswa:

§   Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik
Pada permulaan belajar mengajar, terlebih dahulu seorang guru menjelaskan tentang tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran kepada siswa. Makin jelas tujuan yang akan dicapai peserta didik maka makin besar juga motivasi dalam melaksanakan kegiatan belajar.
§  Mengajar dengan menggunakan pembelajaran yang komunikatif dan kreatif,
Dalam hal ini kemampuan guru ketika menggunakan media pembelajaran sangat penting. Proses pembelajaran tidak boleh monoton tapi harus kreatif. Dalam hal ini tentunya guru haru selalu senantiasa melakukan pengembangan diri, dengan berbagai hal seperti seminar, maupun pelatihan-pelatihan.



§  Memberikan reward atau hadiah
Sebuah perilaku yang di munculkan siswa atas hasil yang diperolah perlu mendapatkan respon dari seorang pengajar. Respon ini biaanya dalam bentuk reward atau hadiah kepada siswa yang menunjukkan perubahan perilaku dalam belajar. Reward ini jangan sampai yang berlebihan, karena kalau berlebihan bisa menimbulkan kecemburuan sosial diantara para siswa.
§  Memberikan nilai secara objektif
Sering kali kita mungkin menemuai beberapa siswa yang komplain kepada guru karena ternayata nilai yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan padahalal mereka sangat yakin selama ini sudah melakukan yang terbaik dan berusaha melakukan belajar secara benar. Jika hal ini terjadi biasanya minat dan motivasi belajar siswa bisa menurun yang akhirnya berdampak pada prestasi belajarnya
§   Memunculkan saingan atau kompetensi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya, dan berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
§  Memberikan pujian
Memberikan pujian atau penghargaan kepada peserta didik yang berprestasi sudah sepantasnya dilakukan oleh guru yang bersifat membangun.
§   Memberikan hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar peserta didik tersebut mau mengubah diri dan beruaha memacu motivasi belajarnya.
§  Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar
Kegiatan yang dilakukan guru adalah memberikan perhatian maksimal kepada peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
§   Membentuk kebiasaan belajar yang baik
Guru menanamkan pembiasaan belajar yang baik dengan disiplin yang terarah sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana yang kondusif.



§  Menggunakan metode yang bervariasi
Dalam pembelajaran, metode konvensional harus sudah ditinggalkan guru karena peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda sehingga dibutuhkan metode yang tepat/bervariasi dalam memberdayakan kompetensi peserta didik.
§   Menggunakan media yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Penggunaan media yang tepat sangat membantu dan memotivasi peserta didik dalam memaknai pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Adanya media yang tepat akan mampu memediasi peserta didik yang memiliki kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicaranya. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki tiap peserta didik dapat dikurangi dan dapat memberikan stimulus terhadap indera peserta didik.
·         Pengelolaan kelas.
Kelas adalah ruangan belajar (lingkungan fisik) dan lingkungan sosio-emosional. Lingkungan fisik meliputi: ruangan kelas, keindahan kelas, pengaturan tempat duduk, pengaturan sarana atau alat-alat lain, dan ventilasi dan pengaturan cahaya. Sedangkan lingkungan sosio-emosional meliputi tipe kepemimpinan guru, sikap guru, suara guru, pembinaan hubungan baik, dsb. Pengelolaan kelas menyiapkan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara lancar.

Beberapa hal di atas adalah beberapa dari sekian banyak cara yang bisa di lakukan untuk memotivasi semangat belajar siswa. Tentunya setiap guru punya cara sendiri-sendiri dalam hal ini, dan apapun caranya itu sah-sah saja selama masih sesuai dengan koridor daan tidak menympang dari haluan dan pedomen pendidikan yang berlaku di suatu sekolahan.
2.2  Prinsip mengajar pada anak untuk menambah motivasi dalam bidang
       pendidikan.

        Prinsip mengajar atau dasar mengajar merupakan usaha guru dalam menciptakan dan mengkondisi situasi belajar-mengajar agar siswa melakukan kegiatan belajar secara optimal. Beberapa prinsip mengajar yang paling utama harus digunakan antara lain prinsip kooperasi dan kompetisi, aplikasi dan transformasi, dan individualitas. Berikut ini penjelasan ketiga prinsip tersebut.
a) Kooperasi dan Kompetisi
Kerjasama siswa dalam kegiatan belajar sangat penting dilaksanakan, bukan hanya sekedar memperoleh hasil yang optimal tetapi juga merupakan usaha memupuk sikap gotong royong, toleransi, kepekaan sosial, saling menghargai dan memupuk keterampilan mengadakan interaksi sosial. Belajar bersama akan menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa. Kompetisi atau persaingan dapat juga diterapkan dalam proses belajar-mengajar asalkan dalam bentuk persaingan kelompok, bukan persaingan dalam bentuk individual atau perorangan, misalnya segi kecepatan melaksanakan pekerjaan atau tugas, ketepatan jawaban dari tugas yang dikerjakannya, kerapihan tugas, kebersamaan dalam melaksanakan tugas belajar, dan lain-lain.
b) Aplikasi dan Transformasi
Aplikasi dan transformasi atau pemakaian dan pemindahan merupakan hal penting dalam kegiatan belajar. Pengingatan kembali bahan atau informasi yang sudah dipelajari akan muncul apabila dihadapkan pada situasi baru yang serupa. Proses ini dikatakan transformasi atau pemindahan. Latihan dan pengulangan merupakan upaya yang menunjang prinsip pemindahan. Pemakaian atau aplikasi pada hakikatnya menerapkan prinsip atau konsep bahan dalam mememcahkan persoalan. Guru dapat menunjukkan dan mengarahkan siswanya terhadap penggunaan bahan atau informasi yang diberikan dalam praktek kehidupan nyata para siswa. Prinsip aplikasi dan transformasi ini penting untuk mencapai hasil belajar siswa tahan lama.
c) Individualitas
Tidak ada dua orang individu yang sama baik dari psikis maupun dari segi fisik. Kemampuan siswa sebagai individu berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut nampak pula dalam minat, perhatian, sikap, cara belajar, kebiasan belajar, motivasi belajar, dan lain-lain, demikian pula untuk menyesuaikan pengajaran kepada orang demi orang bukanlah cara yang bijaksana. Prinsip individual tidak berati memberi pelayanan secara perorangan, akan tetapi menyesuaikan dengan kemampuan rata-rata para siswa, memberikan bantuan dan bimbingan kepada siswa yang memerlukannya, memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk melakukan cara belajar yang sesuai dengan dirinya, dan lain-laina, dalam suatu praktek pengajaran, prinsip individual bisa digunakan guru dalam beberapa cara, antara lain memberi tugas-tugas individual sehingga siswa belajar secara mandiri sesuai dengan caranya sendiri.
2.3  Unsur-unsur yang membangun motivasi anak dalam dunia pendidikan.

1. Media Pembelajaran
Media adalah benda, baik yang berupa perangkat keras atau lunak yang menjadi perantara terjadinya proses belajar. Media yang dipergunakan bisa berbentuk alat peraga atau sarana. Alat peraga mengandung ciri –ciri konsep yang dipelajari. Fungsinya untuk menurunkan keabtrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti dari konsep tersebut. Alat peraga bisa dibuat guru/ siswa atau pabrik. Sarana adalah media pembelajaran yang berfungsi agar proses belajar dapat berlangsung dengan baik. Sarana yang dipergunakan dapat berupa perangkat keras atau perangkat lunak.
2. Materi Pembelajaran
Materi yang akan diberikan dipersiapkan dengan matang dengan memperhatikan kondisi siswa. Materi yang akan dibelajarkan meliputi isi/ materi (konten), hubungan dengan bidang/ilmu lain (konteks) dan proses (transformasi isi/materi).
3. Strategi dan metode Pembelajaran
Strategi dan metode pembelajaran juga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Strategi dan metode yang dapat memotivasi siswa adalah strategi dan metode yang melibatkan siswa belajar sambil mengerjakan ( Learning by doing).
4. Sikap Guru
Guru yang tidak mau repot, puas hanya dengan sasaran belajar pada tingkat rendah ( sisi kiri dari pola pembelajaran di atas). Diharapkan Guru mulai mencoba mengubah sikap dengan mengarahkan sasaranpembelajarannya pada tingkat menegah atau tingkat tinggi.



BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
              
               Jadi, dari pembahasan diatas dapat disimpulkan untuk meningkatkan kembali motivasi belajar yang menurun, harus memberikan berbagai strategi yang sebenarnya masing-masing orang memiliki strategi mengajar yang berbeda dan beragam. Seperti  Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik, Mengajar dengan menggunakan pembelajaran yang komunikatif dan kreatif, Memberikan reward atau hadiah, Memberikan nilai secara objektif,  Memunculkan saingan atau kompetensi, Memberikan pujian, Memberikan hukuman, Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar,  Membentuk kebiasaan belajar yang baik, Menggunakan metode yang bervariasi,  Menggunakan media yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, Pengelolaan kelas.

3.2     Saran
Menurut saya, strategi untuk memotivasi anak dalam menempuh pendidikan itu bervariasi, sebaiknya dari awal mengajar sudah ditetapkan konsekuensi terhadap anak tentang alur pembelajaran agar anak pun dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, dan selalu termotivasi untuk tidak melanggar konsekuensi yang sudah ditetapkan oleh pengajar.



DAFTAR PUSTAKA







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar